Burung sdrc (sikatan rimba dada coklat) memiliki nama lаtin rhinomyias olivacea. burung ini merupаkan salah satu spesies burung dari keluargа muscicapidae, dari genus rhinomyiаs. Burung ini memakan seranggga dan tempatnya di pinggiran hutan, hutan sekunder dan perkebunan.
Ukuran tubuhnya kecil sekitar 15 cm, warna tubuhnya berwarna coklat, bulu berwarna putih di tenggorokannya, dada berwarna coklat semu kemerahan dan paruh yang berwarna hitam.
Perbedaan jantan dan betina burung srdc adalah jika burung betina sedang bertengger ekornya lebih sering berkembang sedangkan ekor yang jantan lebih sering lurus karena jarang mengembang. panjang kaki jantan terlihat lebih tinggi dari betina. Dilihat dari warna tubuhnya, jantan memiliki warna yang lebih cerah daripada betina. paruh bagian bawah jantan lebih hitam dan bentuk kepalanya lebih kotak daripada yang betina.
Dari penampilan burung sdrc ini mirip dengan burung sikatan cacing dan sikatan bubik. sikatan cacing betina berwarna kuning kemerahan semakin kebawah perutnya berwarna coklat. Sedangkan sikatan bubik betina warna bulunya coklat keabu-abuan dan ada lingkaran warna putih seperti kacamata di matanya.
Burung ini sebenarnya sulit dicari di pasar burung, karena kebanyakan orang akan mengira burung sdrc ini adalah burung sikatan bubik atau sikatan cacing, padahal itu burung sdrc. Beruntung jika mengerti ciri burung sdrc tapi penjual menganggapnya burung jenis lain yang harganya lebih murah karena sebetulnya burung sdrc ini sulit ditemukan, harusnya lebih mahal tapi dianggap burung lain jadi dijual murah oleh penjual yang kurang mengerti.
Bertempat di pohon-pohon pendek dekat dengan permukaan tanah, terkadang jika bertemu sedang beburu makanan di permukaan tanah. Burung sdrc mencari makan secara sendiri-sendiri tidak berkelompok kalaupun berkelompok hanya sedikit dan itupun jarang karena burung ini sifatnya petarung dan penguasa wilayah sekitar.
Burung sdrc biasa berburu di dedaunan terbang mencari serangga dan terkadang berburu makanan di permukaan tanah mencari hewan-hewan kecil seperti jangkrik, laba-laba, ulat, belalang dan lain-lain.
Cara Merawat Burung SRDC
Jika ingin burung ini cepat bunyi gacor kuncinya adalah rajin jangan pernah berhenti. Misalnya dimulai dari jam 7 pagi diangin-anginkan, jam 7:30 burung dimandikan di karamba mandi atau jika tidak mau mandi di karamba bisa dimandikan dengan disemprot. Dan yang penting jaga kebersihan kandang kasih makan dan minum, pastikan makan dan minum tidak lupa setiap harinya.
Apabila burung belum jinak bisa kita kasih jangkrik yang ditusuk pakai lidi lalu diberikan setelah mandi. Hal itu dilakukan agar burung jinak dengan kita.
Setelah dimandikan burung lalu dijemur selama 1 atau 2 jam. Jangan menjemur burung diatas jam 11 siang karena suhunya terlalu panas seperti itu dilakukan dapat menyebabkan kematian burung karena kepanasan. Dan sebaiknya burung sdrc tidak melihat burung sdrc lainnya karena sifat burung ini adalah petarung.
Setelah dijemur angin-anginkan kembali burung selama 10 menit. Setelah itu kandang dikerubung atau dikerodong. Setelah dikerodong lakukan pemasteran bisa dengan burung lain seperti burung kenari, cililin dan sejenisnya hingga sore hari jam 4. Lalu burung diangin-anginkan kembali dan diberi ef berupa kroto atau jangkrik. Jam 18:30 burung dikerubung kembali dan diberi pemasteran dengan suarang burung-burung bisa pakai hp atau lainnya. Lakukan setiap harinya dan burung akan cepat bunyi gacor.
Ukuran tubuhnya kecil sekitar 15 cm, warna tubuhnya berwarna coklat, bulu berwarna putih di tenggorokannya, dada berwarna coklat semu kemerahan dan paruh yang berwarna hitam.
Perbedaan jantan dan betina burung srdc adalah jika burung betina sedang bertengger ekornya lebih sering berkembang sedangkan ekor yang jantan lebih sering lurus karena jarang mengembang. panjang kaki jantan terlihat lebih tinggi dari betina. Dilihat dari warna tubuhnya, jantan memiliki warna yang lebih cerah daripada betina. paruh bagian bawah jantan lebih hitam dan bentuk kepalanya lebih kotak daripada yang betina.
Dari penampilan burung sdrc ini mirip dengan burung sikatan cacing dan sikatan bubik. sikatan cacing betina berwarna kuning kemerahan semakin kebawah perutnya berwarna coklat. Sedangkan sikatan bubik betina warna bulunya coklat keabu-abuan dan ada lingkaran warna putih seperti kacamata di matanya.
Burung ini sebenarnya sulit dicari di pasar burung, karena kebanyakan orang akan mengira burung sdrc ini adalah burung sikatan bubik atau sikatan cacing, padahal itu burung sdrc. Beruntung jika mengerti ciri burung sdrc tapi penjual menganggapnya burung jenis lain yang harganya lebih murah karena sebetulnya burung sdrc ini sulit ditemukan, harusnya lebih mahal tapi dianggap burung lain jadi dijual murah oleh penjual yang kurang mengerti.
Bertempat di pohon-pohon pendek dekat dengan permukaan tanah, terkadang jika bertemu sedang beburu makanan di permukaan tanah. Burung sdrc mencari makan secara sendiri-sendiri tidak berkelompok kalaupun berkelompok hanya sedikit dan itupun jarang karena burung ini sifatnya petarung dan penguasa wilayah sekitar.
Burung sdrc biasa berburu di dedaunan terbang mencari serangga dan terkadang berburu makanan di permukaan tanah mencari hewan-hewan kecil seperti jangkrik, laba-laba, ulat, belalang dan lain-lain.
Cara Merawat Burung SRDC
Jika ingin burung ini cepat bunyi gacor kuncinya adalah rajin jangan pernah berhenti. Misalnya dimulai dari jam 7 pagi diangin-anginkan, jam 7:30 burung dimandikan di karamba mandi atau jika tidak mau mandi di karamba bisa dimandikan dengan disemprot. Dan yang penting jaga kebersihan kandang kasih makan dan minum, pastikan makan dan minum tidak lupa setiap harinya.
Apabila burung belum jinak bisa kita kasih jangkrik yang ditusuk pakai lidi lalu diberikan setelah mandi. Hal itu dilakukan agar burung jinak dengan kita.
Setelah dimandikan burung lalu dijemur selama 1 atau 2 jam. Jangan menjemur burung diatas jam 11 siang karena suhunya terlalu panas seperti itu dilakukan dapat menyebabkan kematian burung karena kepanasan. Dan sebaiknya burung sdrc tidak melihat burung sdrc lainnya karena sifat burung ini adalah petarung.
Setelah dijemur angin-anginkan kembali burung selama 10 menit. Setelah itu kandang dikerubung atau dikerodong. Setelah dikerodong lakukan pemasteran bisa dengan burung lain seperti burung kenari, cililin dan sejenisnya hingga sore hari jam 4. Lalu burung diangin-anginkan kembali dan diberi ef berupa kroto atau jangkrik. Jam 18:30 burung dikerubung kembali dan diberi pemasteran dengan suarang burung-burung bisa pakai hp atau lainnya. Lakukan setiap harinya dan burung akan cepat bunyi gacor.